Proses pemilihan Ketua HIPMI Kalbar tuai protes.
Zone Klik– Terpilihnya Ridho Adyt Setiawan sebagai Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kalimantan Barat dalam Musyawarah Daerah (Musda) yang telah dilaksanakan di Aston Hotel Pontianak, Sabtu (17/5/2025) kemarin menuai kontroversi.
Ketua Dewan Pembina BPC HIPMI Kabupaten Mempawah, dr Ridhallah selaku peninjau kegiatan Musda mengakui merasa sangat kecewa, terkait mekanisme proses pemilihan musda kemarin.
Sebelumnya, acara musda Hipmi Kalbar diakuinya sempat deadlock di hari Sabtu, 17 mei 2025 sekitar pukul 17.30 sampai waktu yang belum dipastikan. Namun, tepat tanggal 18 mei 2025, sekitar pukul 01.30 dini hari. Dirinya mendapat informasi bahwa ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kalimantan Barat, telah terpilih.
“Saya bersama rekan saya dari bpc HIPMI Mempawah, tidak mendapatkan informasi resmi, acara musda dilanjutkan. Karena saat terjadinya keributan,musda dihentikan atau diskors,hingga satu hari atau 1×24 jam dan itu ada videonya,”kata Ketua Dewan Pembina BPC HIPMI Kabupaten Mempawah, dr Ridhallah dalam releasenya.
Menurutnya, berdasarkan tata tertib musda, peserta yang teregistrasi harus hadir dan memiliki hak untuk mendapatkan informasi kelanjutan musda.
“Kecuali kami di undang dan kemudian tidak hadir, baru bisa di anggap kami abstain dan musda tetap dilanjutkan, dan jika kuorum bisa dinyatakan sah,”ujarnya.
Ia melanjutkan, terkait musda ini, selain BPC HIPMI Mempawah, ada juga, beberapa BPC yang tidak mendapatkan informasi. Seperti Kota Pontianak dan Singkawang.
“Apakah kami Kabupaten Mempawah, Kota Singkawang, dan kota Pontianak bukan bagian dari Kalimantan Barat? atau 3 kabupaten kota ini sudah pindah provinsi?,”jelasnya.
Ridhallah mempertanyakan terkait legitimasi proses pemilihan ketua baru dan meminta adanya penjelasan mengenai proses Musda.
“Kami berharap adanya kejelasan mengenai proses ini,” tegasnya(pz)